Sejarah Hidup Muhammad

Penulis: Muhammad Husain Haekal
Penerbit: Litera AntarNusa
Ukuran: 16x24.5
Berat: 1303 gr

Harga: Rp. 120.000

“Tidak mungkin orang dapat mengenal Islam dengan baik, jika tidak mengenal sejarah orang yang membawa Islam itu.”

Terjemahan selengkapnya dan seperti apa adanya dari buku Dr. Haekal: Hayat Muhammad yang sudah cukup dikenal. Buku ini merupakan studi mendapal dan cermat tentang sejarah hidup Muhammad Rasulullah dan diteliti dari sumber-sumber Islam dan bukan Islam yang penting. Sungguhpun demikian sumber-sumber itu masih disaring dan disarikan oleh Dr. Haekal demikian rupa sehingga hasil pembahasannya cukup mendalam tetapi tidak sampai berpanjang-panjang.

Muhammad sebagai manusia dan sebagai Rasul dibicarakan dengan saksama. Dalam peristiwa yang sangat kritis disana-sini penulis terpaksa berhadapan dengan pikiran awam dan sekaligus dengan tanggapan penulis-penulis luar. Semua itu dikemukakan dengan hari-hati dan logis.

Dimulai dengan dua buah kata pengantar yang menilai tanggapan penulis-penulis Islam dan bukan Islam tentang beberapa masalah sekitar pribadi Rasulullah, kemudian penulis memulai telaahnya dalam dua bagian khusus tentang masyarakat Arab pra-Islam. Kata pengantar ini mempunyai nilai sendiri yang perlu sekali dibaca.


Kelahiran Muhammad – Masa anak-anak – waktu turunnya wahyu pertama – perjuangan selanjutnya sampai masa terakhir, - dilukiskan jelas sekali dan terperinci, tetapi tidak menjemukan.

Segi kemasyarakatan dan budayanya serta pengaruh peradaban dan kepercayaan yang ada, ditutup dengan dua bagian penting, Pertama, “Kebudayaan Islam seperti dilukiskan Qur’an,”: Kedua, “Orientalis dan Kebudayaan Islam.”

Edisi bahasa Arab diantar dengan Kata Perkenalan oleh Syaikh Muhammad Mustafa al-Maraghi, rector Universitas Al-Azhar, Kairo dan terjemahan bahasa Indonesia disambut oleh Prof. Dr. Hamka.

“Membaca buku Sejarah Hidup Muhammad karya Muhammad Husain Haekal yang diterjemahkan oleh Ali Audah ini, rasanya sangat nikmat dan sangat sedap, lebih-lebih jika dilakukan setelah shalat tarawih dan bila suasana sudah agak hening. Kalimat demi kalimat terasa azmat dan indahnya.” – Soebagijo I.N.  Wartawan Senior -