Umar bin Khattab


Penulis: Muhammad Husain Haekal
Penerbit: Litera AntarNusa
Ukuran: 17x24.5
Berat: 1.319 gr

Harga: Rp. 120.000

Diantara para sahabat Nabi, jelas Umar yang paling banyak dibicarakan, dikutip dan dibahas orang. Mengapa begitu? Dalam buku ini, tampak jelas kehidupan tokoh yang luar biasa ini sejak kelahirannya, masa jahiliyahnya yang garang, masuk Islam serta peranannya di samping Nabi dan sahabat-sahabatnya, mendampingi Abu Bakr, menjadi Amirulmukminin, hingga akhir hayatnya dengan bahasa terjemahan yang enak dibaca dan jelas. Rasanya tak akan berhenti kita membacanya sebelum tamat.

Analisisnya tentang kehidupan agama, social, politik dan administrasi Negara dirintis oleh Umar dengan peranannya yang begitu menonjol dalam bergelut dengan semua itu. Masuknya Islam ke Irak, ke Syam, ke Persia dan ke Mesir merupakan sejarah Islam tersendiri. Keyakinan apa saja yang dianut mereka sebelum kedatangan Islam ke sana dan bagaimana sikap dan sambutan mereka terhadap agama baru ini? Bagaimana kebijakan Umar dalam hal ini? Mengapa begitu? Jawaban yang diberikan pengarang untuk semua itu serta logika yang mendasarinya memberi wawasan tersendiri yang sangat berharga buat direnungkan, terutama dalam kehidupan kita masa sekarang. Akan kita lihat juga ijtihad Umar mengenai hokum fiqih yang berlaku pada zamannya, disamping peristriwa-peristiwa hokum baru yang timbul setelah Rasulullah wafat. Ijtihadnya tentang hadist Nabi itu sendiri, tentang minuman kerasm tentang hokum talak, tentang mualaf dan sebagainya. Fiqih banyak berutang budi kepada Umar, kata para ahli. Mengapa Khalifah yang agung ini menjadi pembicaraan orang sebagai tokoh sejarah di Timur dan di Barat dan dijadikan teladan?

Kalau kita ingin membaca biografi atau sejarah dengan penelitian dan analisis yang mendalam, tetapi seperti membaca sebuah novel, mengasyikkan, maka yang demikian itu akan kita dapati dalam buku ini.

Buku-buku biografi yang ditulis Haekal, termasuk buku ini, sering menimbulkan inspirasi. Begitu juga dalam ia membuat studi, meneliti lalu memberi ulasan. Tidak begitu saja ia menerima apa yang biasa ditulis orang. Ia membuat kesimpulan, setelah menghadapi masalah-masalah yang dipandang rumit…